<p><strong>SKOR.id</strong> - Dalam beberapa tahun terakhir, peta persaingan tenis sektor tunggal putri terbuka lebar dan memungkinkan siapa saja jadi juara. Hal itu pun terjadi pada 2023.</p><p>Salah satu bukti terbukanya peta persaingan di sektor tunggal putri pada musim 2023 adalah hasil empat turnamen tenis Grand Slam yang dijuarai empat sosok berbeda.</p><p>Bahkan, tiga dari empat petenis tunggal putri juara turnamen Grand Slam musim 2023 itu baru pertama kali mencicipi gelar turnamen mayor sepanjang kariernya.</p><p>Aryna Sabalenka (Belarus) memenangi gelar Grand Slam perdananya kala berhasil jadi kampiun Australian Open 2023 pada akhir Januari.</p><p>Nasib serupa dialami Marketa Vondrousova (Rep. Ceko) usai menjuarai Wimbledon 2023 yang berlangsung pertengahan tahun ini.</p><p>Terakhir, pada 10 September lalu, Coco Gauff (Amerika Serikat) sukses meraih gelar turnamen mayor pertamanya setelah memenangi partai final US Open 2023.</p><p>Sedangkan sektor tunggal putri French Open 2023 yang digelar pada 22 Mei–11 Juni lalu berhasil dijuarai Iga Swiatek (Polandia).</p><p>Bagi Iga Swiatek, French Open 2023 merupakan turnamen tenis Grand Slam keempat yang sukses dimenangi sepanjang kariernya. &nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><a id="zmzjCRtvREdn0buju7lJIQ" class="gie-slideshow" href="http://www.gettyimages.com/detail/1246610090" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'zmzjCRtvREdn0buju7lJIQ',sig:'Ch4W3PO8U6CMd4f2IpQTBswwNyMadqKfJ2K4OZjL2Pc=',w:'594px',h:'369px',items:'1246610090,1497499373,1556679144,1670644304',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div><p>Fenomena empat petenis tunggal putri menjuarai empat turnamen Grand Slam berbeda dalam satu musim sebenarnya bukan hal baru.</p><p>Dalam 10 tahun terakhir, 2014–2023, tercatat hanya tiga kali di mana ada petenis yang mampu memenangi lebih dari satu gelar Grand Slam dalam satu tahun.</p><p>Momen itu terjadi pada musim 2015 via Serena Williams (tiga gelar), 2016 via Angelique Kerber (dua gelar), dan musim 2022 via Iga Swiatek (dua gelar).</p><p>Pada sisi lain, peta persaingan tenis sektor tunggal putri yang alot juga bisa dilihat dari sosok pemuncak ranking WTA dalam sedekade terakhir.</p><p>Sepanjang 2023, memang hanya ada dua sosok yang bergantian menyandang status ratu tenis dunia. Mereka adalah Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka</p><p>Swiatek tercatat sebagai tunggal putri nomor satu dunia dalam dua periode berbeda sepanjang musim ini, yakni 1 Januari–10 September dan 6 November–31 Desember.</p><p>Posisinya sebagai pemuncak ranking WTA musim ini sempat tergeser oleh Sabalenka meski hanya selama delapan pekan, pada 11 September–5 November 2023.</p><div class="raw-html-embed"><a id="JIrMva9FSHNWQB1Q_8Ex8A" class="gie-single" href="http://www.gettyimages.com/detail/1763974726" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'JIrMva9FSHNWQB1Q_8Ex8A',sig:'V78eKpPNqNbgBc_hsLdglOGqXJFS3DfXh2Fm9MIjEzk=',w:'594px',h:'425px',items:'1763974726',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div><p>Swiatek dan Sabalenka secara berurutan tercatat sebagai petenis kesembilan dan ke-10 yang berstatus tunggal putri nomor satu dunia selama periode 2014–2023.</p><p>Mereka meneruskan jejak Serena Williams, Angelique Kerber, Karolina Pliskova, Garbine Muguruza, Simona Halep, Caroline Wozniacki, Naomi Osaka, dan Ashleigh Barty.</p><p>Saat ini, Iga Swiatek memuncaki ranking WTA dengan 9.295 poin atau unggul 245 poin atas Aryna Sabalenka. Keduanya pun diprediksi masih akan bersaing alot pada 2024.</p><p>Walau begitu, tak menutup kemungkinan ada petenis tunggal putri lain yang mampu menyodok ke atas dan menggoyang dominasi Swiatek-Sabalenka.&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0zdxFH-4Hw0?si=_IyD044L9R-hzDjH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Peta persaingan tenis untuk nomor tunggal putri masih terbuka lebar pada musim 2023, daftar juara Grand Slam jadi bukti.

Tennis

Turnamen Grand Slam 2023 Dijuarai 4 Sosok Berbeda, Bukti Persaingan Tunggal Putri Masih Alot

<p><strong>SKOR.id</strong> - Petenis tunggal putri nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, mengaku kecewa dengan penyelenggaraan WTA Finals 2023 yang tengah bergulir di Meksiko.</p><p>Aryna Sabalenka kecewa dengan pihak WTA lantaran tak bisa menggelar turnamen penutup musim 2023 dengan standar tertinggi.</p><p>Awalnya, WTA sudah menjalin komunikasi terkait rencana penyelenggaraan WTA Finals mulai musim 2023 di Arab Saudi. Langkah ini pun langsung menghadirkan polemik.</p><p>Pada satu sisi, sejumlah pemain memberi respons positif karena Arab Saudi dianggap siap secara sarana maupun prasarana untuk menggelar WTA Finals 2023.</p><p>Namun, penolakan muncul dari sejumlah kalangan yang menganggap Arab Saudi sebagai negara yang bermasalah terkait isu HAM dan masih diskriminatif pada kaum perempuan.</p><p>Pada awal September lalu, WTA secara resmi membatalkan rencana menggelar WTA Finals 2023 di Arab Saudi meski belum menutup kans untuk edisi-edisi berikutnya.</p><p>WTA Finals 2023 pada akhirnya diputuskan untuk berlangsung di Plaza Qunitana Roo, Cancun, Meksiko pada 29 Oktober–5 November.</p><p>Perubahan <i>venue </i>yang tergolong mendadak ini pun berdampak pada kesiapan penyelenggaraan WTA Finals 2023.</p><p>Aryna Sabalenka pun menyampaikan kritiknya usai menjalani laga kontra Maria Sakkari pada Senin (30/10/2023) pagi WIB lalu.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CzAS-CmNIDw"></oembed></figure><p>Meski masih bisa menang 6-0, 6-1 atas Maria Sakkari, petenis Belarus itu merasa lapangan yang ada di Plaza Quintana Roo tak berada dalam kondisi terbaik.</p><p>“Saya sangat kecewa dengan WTA dan pengalaman yang sejauh ini saya dapatkan di WTA Finals 2023. Ini bukan level organisasi yang kami harapkan dari sebuah Finals,” katanya.</p><p>“Jujur saja, saya tak merasa aman untuk bergerak di atas lapangan. Pantulan bolanya juga sama sekali tak konsisten.”</p><p>“Kami tak bisa berlatih di lapangan pertandingan hingga kemarin (sehari sebelum turnamen). Bagi saya, ini tak bisa diterima di ajang dengan banyak hal dipertaruhkan,” ia melanjutkan.</p><p>“Seperti yang saya katakan pada Konpers semalam, sebagai pemain saya merasa sangat tak dihormati oleh WTA. Saya pikir kami semua (peserta) merasa hal itu.”</p><p>Aryna Sabalenka benar adanya. Kritik juga datang dari peserta WTA Finals 2023 lain, salah satunya adalah Marketa Vondrousova asal Republik Ceko.</p><p>Marketa Vondrousova kecewa karena pengalaman pertamanya lolos dan tampil di WTA Finals tak seindah yang dibayangkan.</p><p>“Kami kerja keras sepanjang tahun untuk lolos ke finals (yang hanya diikuti delapan kontestan per nomor-<i>red</i>) dan pada akhirnya ini hanya mendapat kekecewaan,” katanya.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CyGpVMcNuOa"></oembed></figure><p>“Stadionnya sama sekali belum siap untuk pertandingan. Rasanya, orang-orang di WTA tak peduli dengan apa yang kami rasakan saat bermain di lapangan itu.”</p><p>“Kami tak merasa ada seseorang yang mendengarkan kami dan peduli dengan opini kami. Sangat menyedihkan,” ujar tunggal putri juara Wimbledon 2023 tersebut.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5PsgPn-szTU?si=tLKo2x48K1rQa9wb" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Aryna Sabalenka sebut WTA tak hormati para pemain dengan menggelar WTA Finals 2023 dengan persiapan mendadak.

Latest Articles - Marketa Vondrousova

Turnamen Grand Slam 2023 Dijuarai 4 Sosok Berbeda, Bukti Persaingan Tunggal Putri Masih Alot

Merasa Tak Dihormati, Aryna Sabalenka Kritik Gelaran WTA Finals 2023 di Meksiko